NAMA : SITI NUR
AMALIA
NPM : 17 – 630 -
024
STUDI
EMPIRIS
Pengertian empiris adalah suatu keadaan yang berdasarkan
pada kejadiaan nyata yang pernah dialami. Kejadian tersebut bisa didapatkan
melalui penelitian, observasi ataupun eksperimen. Di dalam empiris, pengalaman
(kejadian nyata) menjadi dasar yang sangat mutlak dan peran akal sangatlah
sedikit. Bila ada pernyataan, data itu empiris, berarti data tersebut
didasarkan pada penelitian ataupun eksperimen yang telah dilakukan.
Seperti kita ketahui, saat ini segala macam bentuk
penelitian didasarkan pada sifat empiris. Jadi semisal kita menulis skripsi
atau tesis, kita harus bisa menyajikan data yang bersifat empiris, itu artinya
kita perlu melakukan penelitian ataupun observasi untuk mendukung teori kita.
Contoh lain, ketika kita sedang mempelajari sejarah, dan
di dalam pelajaran tersebut tercantum keterangan empiris, berarti fakta dari
sejarah tersebut berdasarkan kisah nyata yang benar-benar terjadi.
Empiris mengandalkan panca indera untuk membuktikan dan
menganalisis sesuatu, padahal panca indera manusia juga memiliki keterbatasan.
Sebagai contohnya, saat mata kita melihat sebuah sendok yang sebagian masuk ke
dalam air, maka akan terlihat bengkok. Padahal sesungguh sendok tersebut
tidaklah bengkok, namun indra penglihatan kita melihat sendok itu membengkok.
Masih banyak perdebatan tentang empiris ini, walaupun begitu ada beberapa tokoh
dunia yang menggagas paham empiris, seperti Francis Bacon, Thomas Hobbes, dan
lainnya.
Dengan
demikian, Studi empiris
adalah studi yang dilakukan berdasarkan data –
data eksperimental hasil
pengamatan, pengalaman, trial and error (uji coba), juga menggunakan ke 5 panca
indera manusia (penglihatan, perasa, penciuman, pendengaran, sentuhan) dan
bukan secara teoritis & spekulasi, lebih untuk ilmu pengetahuan dan
penelitian.
Contoh Studi Empiris
Salah
satu contoh sumber Studi Empiris
adalah studi tentang penelitian sebelumnya.
Berikut ini adalah contohnya :
1. Skripsi yang dibuat oleh Isnan (2013), mahasiswa
Universitas Diponogoro Semarang, dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas
Pelayanan Online Reservation Ticket Terhadap Kepuasan Pelanggan”
diperoleh kesimpulan yaitu:
Dari hasil penelitian tersebut
:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris
mengenai pengaruh empat variable dari
kualitas pelayanan elektronik yaitu efficiency (X1)
,
fulfillment (X2), system availability (X3),
terhadap kepuasan pelanggan pengguna layanan
dan privacy (X4) terhadap kepuasan pelanggan layanan Online Reservation Ticket PT
Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang. Populasi dalam penelitian ini
adalah calon penumpang kereta api yang menggunakan layanan online reservation ticket
di wilayah PT Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang.
2. Skripsi yang dibuat oleh Wibowo (2013), mahasiswa Institut Pertanian Bogor,
dengan judul “ Commuter Line Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Krl
Bogor Jakarta” . Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan :
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis atribut kualitas pelayanan yang
dianggap paling penting oleh konsumen KRL Commuter Line Jabodetabek; (2)
menganalisis kinerja KRL Commuter Line terhadap atribut kualitas
pelayanan
yang menentukan kepuasan konsumen KRL Commuter Line Jabodetabek; (3)
menganalisis hubungan antara kepuasan konsumen dengan mutu/ kualitas
pelayanan di Kereta Api KRL Commuter Line yang disediakan oleh PT. KAI
Commuter
Jabodetabek; (4) menganalisis hubungan antara karakteristik
konsumen dengan tingkat kepuasan konsumen KRL Commuter Line yang
disediakan oleh PT. KAI Commuter Jabodetabek.
Hasil:
Penelitian menunjukkan bahwa responden sebagian besar adalah berjenis kelamin pria yaitu sebesar 63%. Usia responden sebagian besar pada usia produktif
pada kisaran 18 – 25 tahun sebesar 35%, 35 – 45 tahun sebesar 26%, 25 – 35
sebesar 19%. Pekerjaan sebagian besar adalah pegawai swasta sebesar 33%,
wirausaha 27%, PNS/BUMN 22%. Rata-rata pendapatan responden terbesar
adalah pada kisaran 2,5 juta - 5 juta rupiah
sebesar 33%, 1,5 juta –
2,5 juta rupiah
sebesar 25%, 500 ribu rupiah - 1,5 juta rupiah sebesar 20%. Pendidikan terbanyak
adalah Strata 1 sebesar 42%, Pascasarjana sebesar 20%, SMA sebesar 17% dan
SMP sebesar 10%.
Nilai CSI sebesar 44,78% y
ang artinya rata kepuasan konsumen adalah kurang puas (0,35
–- rata tingkat
0,50). Berdasarkan hasil analisis
IPA terdapat 7 atribut yang dinyatakan penting namun kinerjanya rendah yaitu
berturutturut mulai dari yang kinerja terendah adalah ketepatan jadwa
l
perjalanan, kemampuan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen,
kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh
konsumen, keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani konsumen,
kejujuran dan kesabaran karyawan/petugas d
alam memberikan pelayanan kepada
konsumen, harga tiket yang ditawarkan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
dan kebersihan di dalam stasiun.
3. Skripsi yang dibuat oleh Musroh (2014), mahasiswa Universitas Muhamadiah
Surakarta dengan judul “ Kepuasan
Penumpang Ke
Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
reta Api Sriwedaridi Stasiun Solo Balapan Jurusan
Solo – Yogyakarta”
. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan berganda dengan uji t, Uji F, dan koefisien determinasi
(R2). Hasil
analisis menunjukkan bahwa signifikansi variabel
tangibles (X1) 0,009 , signifikansi variabel
responsive
(X3) 0,001 , signifikansi variabel
assurance (X4) 0,000 , signifikansi variable
empathy (X5) 0,017 , yang artinya bahwa variabel
tangibles, responsive, assurance, dan empathy
terhadap kepuasan penumpang. Sedangkan
signifikansi variabel Reliability (X2)
0,240 , yang artinya bahwa Reliability
tidak berpengaruh secara parsial
terhadap kepuasan penumpang.
Hasil analisis data diperoleh nilai Fhitung =
31,676 dengan signifikansi 0,000, yang artinya bahwa variabel
tangibles, reliability, responsive, assurance, terhadap
dan empathy berpengaruh secara simultan
kepuasan penumpang. Hasil penelitian menunjukkan 60,8% variasi
variabel kepuasan penumpang dapat dijelaskan oleh variabel
tangibles, reliability, responsive, assurance, dan
empathy.
Sedangkan sisanya 39,2% variasi variabel
kepuasan penumpang dijelaskan oleh faktor lain diluar mode.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar